Minggu, 02 November 2014

PESONA JONG BAYAN


Kain Tenun penuh makna...


Mengunakan Pakaian Adat Bayan memberikan kesan tersendiri bagi setiap pemakainya,kain Bayan terbuat dari benang yang ditenun dengan tangan-tangan trampil para perempuan Bayan memintal benang helai demi helai  teliti dan penuh kecintaan menghasilkan kain berbagai corak warna-warni bagaikan bunga di taman sari menjadi perlambang identitas kebanggaan  Masyarakat  Bayan.

Jong Bayan adalah sebutan Pada Pakaian Adat Bayan, jong sejatinya adalah penutup kepala dikenakan oleh para perempuan  dalam acara-acara sakral di Bayan sementara Jong atau Memenjong  sebutan pada cara mengunakan Kain Bayan bagi  laki-laki yaitu dengan ujung kain di buat meruncing ke tanah/keBawah atau dengan sebutan memenjong.
Bayan dikenal juga sebagai daerah yang mensakralkan pembuatan kain antara lain Kain Umbak Kombong,Kain Kagungan dan Kain Bebo. Kain-kain tersebut penenunannya melalui ritual-ritual tertentu oleh penenun terbaik di bayan dengan pengerjaannya  tidak boleh ditenun sembarangan.
Makna-makna kombinasi warna dalam kain tenun Bayan antara lain warna  Hitam bermakna kekuatan, warna bumi dan tanah, Merah berarti berani dan warna darah, Putih berarti kesucian warna melambangkan keagamaan dan hubungan ketuhanan, kuning warna padi melambangkan kemakmuran, Hijau warna daun  melambangkan kelestarian serta biru adalah warna air dan langit mengambarkan ketenangan dan ketentraman.
Cara mengunakan pakaian adat Bayan dengan menyembunyikan tangan kiri bagi laki-laki maupun perempuan memiliki nilai kearifan bahwa ketika memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kanan maka, jangan sekali-kali mengharap sesuatu kembali terhadap apa yang telah diberikan kepada orang lain, ini disimbolkan  dengan menyembunyikan tangan kiri.
mengunakan tangan kiri identik pula dengan memegang hal-hal yang bersifat kotor atau keburukan maka, menyembunyikannya bermakna jangan selalu mengumbar keburukan di depan orang banyak apakah itu keburukan diri sendiri maupun keburukan orang lain.
Beberapa Kain dan motif tenun Bayan sbb:
1.       JONG Adalah Penutup Kepala yang dipergunakan seorang perempuan pada  acara-acara Adat yang berlangsung di Bayan. Jong disebut usap ketika fungsinya sebagai penutup sekapur sirih yang dihaturkan kepada para tetua adat. Usap juga dipergunakan untuk menutup kepala seorang yang meninggal sebelum di kuburkan ukurannya 0,4 m x 0,4 m.
2.       LIPAK adalah sehelai kain tenun dipergunakan sebagai penutup Bagian Dada atau biasa disebut kemben, kain lipak dikenakan oleh para perempuan Bayan. Lipak termasuk sebutan motif yang dipergunakan dengan sulaman-sulaman khas yang di tenun ditengah-tengah kain dengan kombinasi motif pucuk rembong pada pinggir dalam kain ukurannya 0,8 m x 1,5m
3.       SAMPUR Adalah sehelai kain tenun dengan satu warna polos dapat berwarna merah saja,Kuning saja, Hijau saja, biru saja atau warna-warna lain yang dipakai untuk menutup bagian bahu,lengan dan bagian tangan kiri ukuranya 1 m x 1,5 m
4.       KERENG POLENG adalah sehelai kain dengan motif warna-warni yang dikenakan seorang perempuan pada saat mengikuti acara-acara ritual adat.
Makna warna-warni yang pakaiankan pada perempuan adalah melambangkan keindahan  digambarkan seperti bunga ditaman yang berwarna-warni ukuranya 1,2 m x 1,5 m
5.       SAPUK Adalah Pengikat kepala yang dipergunakan seorang laki-laki pada ritual-ritual adat yang ada di bayan
Sapuk dikenakan meruncing keatas mengambarkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa  Warna Sapuk Hitam dikenakan oleh tokoh adat atau disebut tuak lokak dan Merah dipakai seorang lang-lang atau pengawal atau pasukan kerajaan merah bermakna berani dan Putih dikenakan seorang Kiayi atau tokoh agama putih melambangkan kesucian.
6.       REJASA Adalah penutup Bahu,lengan dan tangan yang dipakaikan kepada seorang laki-laki pada acara- acara ritual Adat di Bayan. Rejasa dengan motif garis-garis tipis putih dan merah tua  dengan warna dominan hitam melambangkan kewibawaan dan kekuatan seorang laki-laki. 1 m x 1,5 m
7.       LONDONG ABANG Adalah sehelai kain dipakai seorang laki-laki sebagai penutup baawah atau sebagai sarung dengan motif garis dan dominan berwarna merah hati bermakna berani ukuran 1,2 m x 1,5 m
8.       BENANG BAYAN/BENANG MATAK Adalah seuntai benang yang dipergunakan untuk mengikat rejasa sehingga dapat membantu memperkuat  dodot rejasa,
9.       UMBAK KOMBONG Adalah sehelai kain yang ditenun mengunakan benang Bayan  diwarnai dengan warna alam yang berasal dari kulit kayu dengan warna kuning dominan pada saat mulai menenun dilaksanakan ritual khusus karena umbak kombong dipergunakan untuk acara ngurisang menurut tradisi suku bayan.
10.   MUSELLA/sejadah fungsinya dipergunakan oleh para kiayi sebagai sejadah pada saat sholat musella juga dapat berfungsi sebagai ikat kepala bagi pengantin pria ketika melaksanakan ijab kabul akad nikah dalam adat perkawinan Bayan.
11.   BONGOT KAGUNGAN adalah sehelai ikat kepala yang dipergunakan oleh para kiayi kagungan berwarna putih dan ditenun melalui proses yang sakral dibuat pada saat mengangkat pengemban Adat Bayan.
12.   KERENG BEBO adalah kain yang ditenun khusus dan dipergunakan khusus untuk mendekorasi langit-langit Makam Reak pada saat Gawe Alip dan kain langit-langit mesjid kuno pada saat gawe lohor.
Cara menggunakan pakaian Adat Bayan  bagi seorang perempuan Jong dipakai dikepala Lipak  di pakai sebagai kemben penutup bagian dada dan Sampur di pergunakan dengan diikatkan di pinggang untuk menutup bagian Bahu dan tangan kiri serta poleng di pakai sebagai Sarung bagian Bawah.
Bagi seorang Laki-laki Sapuk sebagai ikat kepala kemudian Rejasa fungsinya sama seperti sampur diikatkan di pinggang untuk menutup bahu dan tangan kiri dan londong Abang dipakai sebagai sarung atau kain bawahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar