Taukah anda orang-orang Besar seperti President RI Joko Widodo, Mantan Presiden Megawati,Prabowo Subianto dan Bahkan President Amerika Barack Obama memiliki Satoan yang merupakan Zodiak Asli Indonesia sesuai dengan karakter dan Tabiat mereka seperti yang kita saksikan di berbagai Media Masa. Joko widodo satoannya Panak/Panah,Megawati Satoanya Krujuk atau Kepiting,Prabowo Subianto Satoanya Macan dan Barack Obama Satoanya Uringin.
Satoan adalah Tradisi Pemberian Nama merupakan Adat Bayan yang diakumulasi sesuai dengan Jumlah Aksara pada Nama seseorang sehingga membentuk dan mempengaruhi Karakter seseorang.
Apa Arti sebuah nama kalimat ini sering kali diucapkan ketika memberikan dan membahas nama seorang atau suatu benda. Bagi sebagian orang nama sering dispelekan dan diacuhkan atau terkesan di abaikan, padahal setiap nama mengandung makna dan makna sebuah nama merupakan semangat/spirit bagi pemiliknya atau yang mengunakannya serta merupakan sebuah do’a dan harapan bagi para orang tua terhadap anak-anak mereka. Setiap sesuatu pasti mempunnyai nama apakah benda ataukah sifat jika nama bisa disama artikan dengan kata atau tanda maka,berarti bahwa awal mula dari ilmu pengetahuan itu dari sebuah nama atau tanda. Nama merupakan tanggung jawab yang besar baik di dunia dan akhirat contohnya apabila sesorang ingin berbuat baik maka,nama yang sebenarnya akan di kemukakan sejujurnya dan sebaliknya apabila perbuatan yang di lakukan itu buruk maka kecendrungan orang menggunakan nama-nama samaran seperti para kriminal,para pelaku teroris dan pelaku kejahatan lainya. Nama adalah panggilan, maka setiap sesuatu benda atau orang pasti mempunyai nama seperti pada manusia. Nama sering disebut identitas adalah untuk mengenali dan mengetahui sesuatu dengan cepat. Dalam satu kelompok masyarakat pemberian nama itu gampang-gampang susah yang terpenting pada saat pemberian nama seorang bayi tidak ada nama yang sama atau mirip dengan yang lainyanya di satu kampung sehingga apabila dipanggil nama salah satu dari mereka maka, mereka tidak merasa kembingungan. Pemberian nama bagi para orang tua cukup menyita waktu karena harapan orang tua begitu besar terhadap kelahiran seorang anak dan harapan tersebut agar anak mereka dapat bermanfaat kelak terutama bagi dirinya keluarganya dan lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan mereka menjadi kembanggaan bagi para orang tua. Biasanya dalam pemberian nama para orang tua terinspirasi dari tokoh yang di kagumi seperti tokoh spiritual, pahlawan,politikus hingga pemain sinetron yang sedang beken saat itu. Banyak orang tua yang mencari sebanyak-banyaknya referensi nama untuk anaknya baik itu dari media masa seperti majalah,koran,atau buku buku nama yang dijual di toko buku sampai ditemukan nama yang tepat dan cocok bagi si anak.
Masing-masing daerah mempunyai ciri khas nama seperti kalau di indonesia itu nama udin di pergunakan sebagian besar orang atau ada di mana-mana serta di sebagian besar pulau jawa nama seseorang mempunyai ciri khas dengan menggunakan akhiran O seperti suharto,yudhoyono,sutrisno dan lain-lain begitu pula daerah batak,bali dan lainya tentu mempunyai ciri khas daerah masing-masing sehingga nama menjadi simbol daerah apalagi bila nama nama daerah tersebut muncul dikancah nasional atau internasional tentu merupakan kebanggaan bagi daerahnya sehingga dapat menjadi alat pemersatu daerah dan jika muncul dikancah internasional maka merupakan kebanggaan bagi negara dan menjadi alat pemersatu negara seperti prestasi para atlet yang meraih medali emas di event-event nasional maupun internasional atau prestasi-prestasi lainya.
Bagi mereka-mereka yang menganggap nama itu bermakna tentu tidak sembarangan dalam memberikan nama,informasi pasti terus di cari dan inspirasi tentu datang dari mana dan kapan saja seperti menyesuaikan dengan hari kelahiran,tanggal kelahiran,bulan dan tahun kelahiran dan tidak berhenti disitu mereka tentu akan juga menyesuaikan dengan rasi bintang atau shio tahun cina pada saat itu termasuk juga mempelajari baik buruknya sebuah nama agar kelak para orang tua berharap tidak berpegaruh buruk dalam kehidupan si anak.
Dalam menentukan nama kita mengenal Ramalan bintang atau Zodiak yang diperkenalkan oleh bangsa yunani kuno yaitu seseorang akan dapat diketahui keberuntungannya dengan hanya mengetahui tanggal kelahiranya dan ini umum sekali di kenal oleh masyarakat kita seperti Libra,Cancer,Taurus,capricorn dll yang merupakan nama-nama dari dewa bangsa yunani. Keunggulan dari mengunakan Rasi bintang dalam kelahiran seseorang adalah cukup mudah dipahami dan karena ramalan bintang ini sangat umum maka, sangat gampang untuk di temukan. Ramalan bintang yang mengupas tentang baik buruk keberuntungan, jodoh,keuangan maupun kesehatan dapat di lihat di media-media masa seperti majalah,bulletin atau Koran-koran kota dsb yang di up date atau diperbaharui setiap bulanya.
Bagi orang orang Cina dikenal dengan sebutan Shio seperti Shio macan, Shio kambing,shio tikus,shio anjing dan sebagainya. Shio adalah nama seseorang dikaitkan dengan tahun kelahiran sehingga membentuk satu keberuntungan tertentu bagi orang tersebut. Tahun cina disimbolkan dengan binatang yang menurut keyakinan mereka symbol tahun cina tersebut disamping membawa keberuntungan juga membawa keburukan karena pastinya tahun-tahun tersebut berbeda yang jika diakumulasi antara tahun kelahiran dengan tahun yang dilalui saat itu membentuk ramalan yang diyakini sampai saat ini di masyarakat keturunan cina. informasi tentang shio ini pun sangat mudah ditemukan karena banyak di muat di media cetak maupun elektronik.
Tata cara pemberian nama Dan keberuntungan yang umum kita kenal sekarang dengan shio yang di populerkan oleh bangsa cina kemudian Rasi bintang yang berkembang dimasyakat eropa hingga merambah ke indonesia merupakan hasil dari kebudayaan luar bukan asli Indonesia . di Indonesia sendiri sebetulnya mempunyai sendiri tata cara menghitung baik buruk nama seseorang yang di sebut satoan.
Pada budaya bayan berkembang pula tata cara perhitungan baik buruknya hari (diwasa) dan ramalan keberuntungan,tata cara menentukan hari puasa,lebaran,maulid dan hari-hari besar islam lainya dapat di temukan berkembang di komunitas ini. Komunitas Adat Bayan mengenal ando atau hari 7(tujuh) angka 9(sembilan) Bulan 12(dua belas) dan tahun 8 (delapan) yang masing-masing mempunyai makna dan nilai rahasia yang terkandung didalamnya.
Tata cara pemberian nama dengan menggunakan hitungan satoan saat ini di pergunakan oleh masyarakat Adat bayan kabupaten lombok utara Nusa tenggara Barat indonesa dan merupakan satu tradisi turun temurun sehingga sampai saat ini satoan masih diyakini cukup efektif untuk mengetahui nama apa yang cocok untuk si anak sehingga dapat lebih awal mengetahui tabiat dasar seorang anak.
Bagi Komunitas Adat Bayan Pemberian nama merupakan sesuatu yang sakral dan tidak sembarangan pemberian nama dilaksanakan melalui proses adat disebut mbuang awu yaitu prosesi adat pemberian nama bagi bayi yang baru lahir atau lebih dari 44 (empat puluh empat) hari sejak bayi dilahirkan. Nama bagi komunitas ini akan resmi dipakai apabila telah melaui prosesi adat (mbuang Awu). Dalam rangkaian prosesi mbuang awu itu salah satuya adalah pemberian nama bayi dengan menghitung nama si bayi kemudian mencocokkan nama tersebut dengan urutan karakter sifat atau tabiat yang sudah baku atau dikenal dengan satoan.
Saat ini terdapat prokontra terhadap Visi Misi Bupati terpilih dalam Pembuatan Akte Kelahiran langsung di Rumah sakit atau puskesmas tempat seorang bayi dilahirkan karena tradisi pemberian Nama dilakukan beberapa Hari setelah seorang Bayi dilahirkan sebetulnya tidak menjadi persoalan karena Nama Bayi biasanya sudah sejak lama dipikirkan oleh para orang tua dan pada Saat Prosesi Pemberian Nama dilakukan menurut Tradisi Adat Bayan tinggal dikukuhkan Nama tersebut pada saat prosesi Adat Mbuang Awu.
Satoan adalah Tradisi Pemberian Nama merupakan Adat Bayan yang diakumulasi sesuai dengan Jumlah Aksara pada Nama seseorang sehingga membentuk dan mempengaruhi Karakter seseorang.
Apa Arti sebuah nama kalimat ini sering kali diucapkan ketika memberikan dan membahas nama seorang atau suatu benda. Bagi sebagian orang nama sering dispelekan dan diacuhkan atau terkesan di abaikan, padahal setiap nama mengandung makna dan makna sebuah nama merupakan semangat/spirit bagi pemiliknya atau yang mengunakannya serta merupakan sebuah do’a dan harapan bagi para orang tua terhadap anak-anak mereka. Setiap sesuatu pasti mempunnyai nama apakah benda ataukah sifat jika nama bisa disama artikan dengan kata atau tanda maka,berarti bahwa awal mula dari ilmu pengetahuan itu dari sebuah nama atau tanda. Nama merupakan tanggung jawab yang besar baik di dunia dan akhirat contohnya apabila sesorang ingin berbuat baik maka,nama yang sebenarnya akan di kemukakan sejujurnya dan sebaliknya apabila perbuatan yang di lakukan itu buruk maka kecendrungan orang menggunakan nama-nama samaran seperti para kriminal,para pelaku teroris dan pelaku kejahatan lainya. Nama adalah panggilan, maka setiap sesuatu benda atau orang pasti mempunyai nama seperti pada manusia. Nama sering disebut identitas adalah untuk mengenali dan mengetahui sesuatu dengan cepat. Dalam satu kelompok masyarakat pemberian nama itu gampang-gampang susah yang terpenting pada saat pemberian nama seorang bayi tidak ada nama yang sama atau mirip dengan yang lainyanya di satu kampung sehingga apabila dipanggil nama salah satu dari mereka maka, mereka tidak merasa kembingungan. Pemberian nama bagi para orang tua cukup menyita waktu karena harapan orang tua begitu besar terhadap kelahiran seorang anak dan harapan tersebut agar anak mereka dapat bermanfaat kelak terutama bagi dirinya keluarganya dan lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan mereka menjadi kembanggaan bagi para orang tua. Biasanya dalam pemberian nama para orang tua terinspirasi dari tokoh yang di kagumi seperti tokoh spiritual, pahlawan,politikus hingga pemain sinetron yang sedang beken saat itu. Banyak orang tua yang mencari sebanyak-banyaknya referensi nama untuk anaknya baik itu dari media masa seperti majalah,koran,atau buku buku nama yang dijual di toko buku sampai ditemukan nama yang tepat dan cocok bagi si anak.
Masing-masing daerah mempunyai ciri khas nama seperti kalau di indonesia itu nama udin di pergunakan sebagian besar orang atau ada di mana-mana serta di sebagian besar pulau jawa nama seseorang mempunyai ciri khas dengan menggunakan akhiran O seperti suharto,yudhoyono,sutrisno dan lain-lain begitu pula daerah batak,bali dan lainya tentu mempunyai ciri khas daerah masing-masing sehingga nama menjadi simbol daerah apalagi bila nama nama daerah tersebut muncul dikancah nasional atau internasional tentu merupakan kebanggaan bagi daerahnya sehingga dapat menjadi alat pemersatu daerah dan jika muncul dikancah internasional maka merupakan kebanggaan bagi negara dan menjadi alat pemersatu negara seperti prestasi para atlet yang meraih medali emas di event-event nasional maupun internasional atau prestasi-prestasi lainya.
Bagi mereka-mereka yang menganggap nama itu bermakna tentu tidak sembarangan dalam memberikan nama,informasi pasti terus di cari dan inspirasi tentu datang dari mana dan kapan saja seperti menyesuaikan dengan hari kelahiran,tanggal kelahiran,bulan dan tahun kelahiran dan tidak berhenti disitu mereka tentu akan juga menyesuaikan dengan rasi bintang atau shio tahun cina pada saat itu termasuk juga mempelajari baik buruknya sebuah nama agar kelak para orang tua berharap tidak berpegaruh buruk dalam kehidupan si anak.
Dalam menentukan nama kita mengenal Ramalan bintang atau Zodiak yang diperkenalkan oleh bangsa yunani kuno yaitu seseorang akan dapat diketahui keberuntungannya dengan hanya mengetahui tanggal kelahiranya dan ini umum sekali di kenal oleh masyarakat kita seperti Libra,Cancer,Taurus,capricorn dll yang merupakan nama-nama dari dewa bangsa yunani. Keunggulan dari mengunakan Rasi bintang dalam kelahiran seseorang adalah cukup mudah dipahami dan karena ramalan bintang ini sangat umum maka, sangat gampang untuk di temukan. Ramalan bintang yang mengupas tentang baik buruk keberuntungan, jodoh,keuangan maupun kesehatan dapat di lihat di media-media masa seperti majalah,bulletin atau Koran-koran kota dsb yang di up date atau diperbaharui setiap bulanya.
Bagi orang orang Cina dikenal dengan sebutan Shio seperti Shio macan, Shio kambing,shio tikus,shio anjing dan sebagainya. Shio adalah nama seseorang dikaitkan dengan tahun kelahiran sehingga membentuk satu keberuntungan tertentu bagi orang tersebut. Tahun cina disimbolkan dengan binatang yang menurut keyakinan mereka symbol tahun cina tersebut disamping membawa keberuntungan juga membawa keburukan karena pastinya tahun-tahun tersebut berbeda yang jika diakumulasi antara tahun kelahiran dengan tahun yang dilalui saat itu membentuk ramalan yang diyakini sampai saat ini di masyarakat keturunan cina. informasi tentang shio ini pun sangat mudah ditemukan karena banyak di muat di media cetak maupun elektronik.
Tata cara pemberian nama Dan keberuntungan yang umum kita kenal sekarang dengan shio yang di populerkan oleh bangsa cina kemudian Rasi bintang yang berkembang dimasyakat eropa hingga merambah ke indonesia merupakan hasil dari kebudayaan luar bukan asli Indonesia . di Indonesia sendiri sebetulnya mempunyai sendiri tata cara menghitung baik buruk nama seseorang yang di sebut satoan.
Pada budaya bayan berkembang pula tata cara perhitungan baik buruknya hari (diwasa) dan ramalan keberuntungan,tata cara menentukan hari puasa,lebaran,maulid dan hari-hari besar islam lainya dapat di temukan berkembang di komunitas ini. Komunitas Adat Bayan mengenal ando atau hari 7(tujuh) angka 9(sembilan) Bulan 12(dua belas) dan tahun 8 (delapan) yang masing-masing mempunyai makna dan nilai rahasia yang terkandung didalamnya.
Tata cara pemberian nama dengan menggunakan hitungan satoan saat ini di pergunakan oleh masyarakat Adat bayan kabupaten lombok utara Nusa tenggara Barat indonesa dan merupakan satu tradisi turun temurun sehingga sampai saat ini satoan masih diyakini cukup efektif untuk mengetahui nama apa yang cocok untuk si anak sehingga dapat lebih awal mengetahui tabiat dasar seorang anak.
Bagi Komunitas Adat Bayan Pemberian nama merupakan sesuatu yang sakral dan tidak sembarangan pemberian nama dilaksanakan melalui proses adat disebut mbuang awu yaitu prosesi adat pemberian nama bagi bayi yang baru lahir atau lebih dari 44 (empat puluh empat) hari sejak bayi dilahirkan. Nama bagi komunitas ini akan resmi dipakai apabila telah melaui prosesi adat (mbuang Awu). Dalam rangkaian prosesi mbuang awu itu salah satuya adalah pemberian nama bayi dengan menghitung nama si bayi kemudian mencocokkan nama tersebut dengan urutan karakter sifat atau tabiat yang sudah baku atau dikenal dengan satoan.
Saat ini terdapat prokontra terhadap Visi Misi Bupati terpilih dalam Pembuatan Akte Kelahiran langsung di Rumah sakit atau puskesmas tempat seorang bayi dilahirkan karena tradisi pemberian Nama dilakukan beberapa Hari setelah seorang Bayi dilahirkan sebetulnya tidak menjadi persoalan karena Nama Bayi biasanya sudah sejak lama dipikirkan oleh para orang tua dan pada Saat Prosesi Pemberian Nama dilakukan menurut Tradisi Adat Bayan tinggal dikukuhkan Nama tersebut pada saat prosesi Adat Mbuang Awu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar